Selasa, 26 April 2016

Tulisan 1_SS_AHDE_Character Building



Character Building

Character Building adalah suatu proses yang terus menerus di lakukan untuk membentuk, tabiat, watak, dan sifat-sifat kejiwaan yang berlandaskan kepada semangat pengabdian dan kebersamaan.
Kita tahu bahwa karakter building bisa dibentuk dari diri kita sendiri sejak kita masih usia dini (usia kanak-kanak). Karakter Building sangat diperlukan untuk membentuk suatu sifat/karakter kita dan sangat diperlukan di dalam hidup bermasyarakat. Karena di dalam hidup bermasyarakat karakter building sangatlah penting. Contohnya ketika kita ingin membuka suatu usaha pasti kita memerlukan yang namanya karakter building agar bisa membuat usaha yang dengan menggunakan modal kecil tapi bisa menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Untuk mendapatkan keuntungan yang sangat besar atau mencapai kesuksesan pasti kita pernah mengalami yang namanya kegagalan dulu. Namun, bagaimana caranya kita bisa menyikapi yang namanya kegagalan menjadi kunci keberhasilan yang akan datang. Disinilah karakter building yang ada di dalam diri kita sangatlah diperlukan.
Disini saya akan menjelaskan apa saja yang diperlukan dalam pembentukan karakter building, yaitu :
1.      Rasa Bertanggung Jawab
Rasa bertanggung jawab sangatlah diperlukan di dalam hidup bermasyarakat apalagi kita adalah makhluk sosial. Contoh simpelnya adalah (misalnya) : ketika saya mendapatkan sebuah tugas kuliah dari Dosen mata kuliah Aspek Hukum Dalam Ekonomi. Saya diberikan tugas untuk mencari tentang karakter building. Tugas ini bentuknya adalah tugas individu. Nah, karena waktunya sangat terbatas dan saya sudah tidak mendapatkan ide apapun untuk menulis. Lalu, saya mengambil jalan pintas yaitu copas dari punya temen saya. Dan ternyata pas diperiksa saya ketahuan kalau saya copas. Secara otomatis, sikap yang harus saya ambil adalah sikap bertanggung jawab atas kesalahan saya. Kalau saya tidak bertanggung jawab atas kesalahan tersebut kejadian serupa pasti akan terulang lagi.
2.      Rasa saling menghormati dan saling menghargai diantara sesama.
Contohnya, Kita kerja di Perusahaan Permata. Disini saya menduduki Jabatan Manajer. Karena saya menduduki jabatan Manajer. Saya harus memiliki sikap saling menghormati dan saling menghargai antar sesama. Jangan sampai saya melakukan hal yang tidak pantas atau melakukan diskriminasi terhadap bawahan saya. Contoh lainnya adalah kita hidup dengan bermacam-macam suku dan agama. Di dalam hidup bermasyarakat juga sangatlah diperlukan sikap saling menghormati dan menghargai antar sesama.
3.      Rasa Kebersamaan dan Tolong Menolong.
Contohnya, ketika hidup di dalam sebuah keluarga , rasa kebersamaan dan tolong menolong sangatlah diperlukan untuk menciptakan suasana yang harmonis dan solidaritas.
4.      Adanya rasa persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa
Kita tinggal di Negara Indonesia, dimana kita juga hidup sebagai makhluk sosial. Yang artinya tidak bisa hidup sendiri. Rasa persatuan dan kesatuan sudah tercantum di dalam Pancasila sila ketiga.
5.      Adanya rasa peduli dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Rasa peduli dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah hal yang penting juga dalam pembentukan karakter building. Contohnya seperi ada korban banjir, di berita berita tersebut sangatlah heboh dan banyak korbannya juga, kita pasti memiliki rasa peduli dan kasihan terhadap korban tersebut. Dan keinginan untuk menolong pasti akan muncul. Itulah yang dinamakan dengan Rasa Peduli dalam kehidupan bermasyarakat.
6.      Adanya moral , akhlak yang dilandaskan pada nilai-nilai agama.
7.      Adanya perilaku dan sifat-sifat kejiwaan yang saling menghormati dan menguntungkan.
8.      adanya kelakuan dan tingkah laku yang senantiasa menggambarkan nilai-nilai agama, nilai-nilai hukum dan nilai-nilai budaya.
9.      Sikap dan perilaku yang menggambarkan nilai-nilai kebangsaan.

Pendidikan yang kita tempuh juga harus berdasarkan pada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika,NKRI, dan pada Agama. Karena pendidikan adalah faktor yang sangat penting juga dalam pembentukan karakter building. Sekolah adalah Rumah Kedua bagi seorang pelajar. Sekjolah bukanlah tempat untuk mencari pengetahuan saja tapi juga para pendidik dan sekolah diharapkan bisa mengajarkan kita bagaimana caranya sikap saling menghargai, menghormati, kebersamaan, peduli, tolong menolong, dll.Selain di sekolah, Rumah adalah tempat yang paling utama dalam pembentukan karakter building. Karena, dari orang tualah kita belajar bagaimana caranya hidup berkeluarga, hidup dengan rasa kebersamaan, saling menghargai,dll.
Di dunia kerja nanti karakter building adalah alasan kita bisa diterima di sebuah perusahaan. Tidak hanya itu, ketika kita ingin menjadi pengusaha karakter building juga sangat diperlukan.

Sedikit Cerita tentang diri saya :
Saya adalah orang yang dari kecil diajarkan oleh orang tua saya tentang bagaimana caranya hidup saling menghargai, menghormati, memiliki rasa bertanggung jawab. Ketika saya ingin memasuki dunia kuliah, saya memilih PTN dengan Jurusan yang dari dulu saya inginkan. Saya sudah belajar dengan sangat giat agar bisa diterima di PTN tersebut. Namun, setiap kali pengumuman saya selalu saya melihat tulisan “Maaf” dan itu sedikit membuat saya ngedown. Namun, saya ingat kata orang tua saya. Kalau Kegagalan adalah awal kunci kesuksesan. Saya berusaha untuk belajar dari kegagalan, jangan sampai di dunia kuliah saat ini, saya melakukan kesalahan yang sama seperti dulu. Kata Pantang Menyerahlah yang saat ini sangat diperlukan untuk mencapai kunci kesuksesan. Kuliah memang sangat melelahkan, namun saya harus tetap bersemangat agar bisa mendapatkan hasil (IPK) yang memuaskan sesuai dengan harapan saya. Walaupun, IPK saya saat ini sangatlah lumayan memuaskan, tapi saya tidak boleh puas gitu saja. Saya tetap harus belajar lebih giat lagi agar bisa mendapatkan hasil yang lebih memuaskan lagi. Selama ini saya selalu berusaha mengingat kata-kata ini “Belajarlah dari Kegagalan” kata-kata itu sangatlah memotivasi saya.

Contoh Artikel yang Sukses di Dunia Bisnis :
Bermodalkan Rp 550 Ribu, Pria Ini Sukses Cetak Duit Rp 82 Triliun
Liputan6.com, New York - Daymond John terkenal sebagai seorang investor dalam serial realitas di televisi ABC berjudul Shark Tank. Ia seorang anak tunggal yang tumbuh besar hanya bersama ibunya di Queens, New York.
Ketika kecil ia sering memandang langit kota Manhattan sambil melihat simbol kesuksesan di sana, yaitu Empire State Building.

Saat ini, perusahaannya berhasil menguasai lantai 66 sebuah gedung perkantoran terkenal di New York, Amerika Serikat. "Saya adalah produk dari kota menakjubkan ini," katanya. "Ia mengeraskan saya sehingga menjadi pribadi yang tahan uji."
Sebelum Shark Tank membuatnya terkenal, John menghasilkan kekayaan sebagai pendiri dan pemimpin perusahaan FUBU. Perusahaan ini memproduksi pakaian siap pakai untuk para artis hip hop. Semua bermula dari mesin jahit milik ibunya yang hanya bernilai US$ 40 atau setara Rp 552.400 (Kurs: Rp 13.810 per dolar AS).
Pada akhir 1980an, John sudah merasa musik hip hop akan mendunia. Suara dari komunitas kulit hitam mulai terdengar dan John ingin bergabung dalam gerakan tersebut.
"Mereka (artis hip hop) mulai berkomunikasi soal impian, harapan, aspirasi, dan perjuangannya di dalam komunitas. Mereka berbicara melalui musik," ujar John.
Ia memulai bisnis ini dengan mendesain kaos yang menurutnya sesuai dengan selera kaum urban yang muda. Ia menjahit pakaian tersebut malam hari dan meminta penyanyi rap untuk memakainya dalam video klip musik atau film. Pada siang hari, John mencari uang sebagai pramusaji di Red Lobster.
"Malam hari saya menjahit. Paginya mengatar jahitan, lalu bekerja di Red Lobster karena saya harus membayar tagihan," katanya. "Tapi saya harus mengejar impian ini. Karena itu saya tidak pernah menyerah."
Dari pekerjaan malam hari itu akhirnya John bersama tiga temannya bekerja penuh untuk perusahaan yang dinamakan FUBU, kepanjangan dari For Us By Us. Sekarang nilai perusahaan ini telah mencapai US$ 6 miliar atau setara Rp 82,86 triliun.
Pada 2015, Presiden Barack Obama menunjuknya sebagai Presidential Ambassador of Global Entrepreneurship. Tidak seperti teori bisnis pada umumnya, butuh uang untuk membuat uang, John malah merasa dari keterbatasan dana justru melahirkan kreativitas.
Filosofi John adalah menerima kegagalan sebagai bagian dari proses belajar. "Orang yang tahu soal berwirausaha pasti mengerti kalau jadi pengusaha bukan sekedar "sukses, sukses, sukses", tapi "sukses, sukses, gagal, sukses"," katanya. (Elsa/Ndw).
Sumber :

Analisis :
Dari penjelasan diatas, karakter building sangatlah diperlukan dalam kehidupan kita. Karena karakter building adalah gambaran dari diri kita sendiri. Setiap manusia pasti memiliki karakter building yang berbeda-beda. Perusahaan sangatlah memerlukan seseorang yang memiliki karakter building yang baik dan sesuai dengan kriteria perusahaan. Ketika kita membuka sebuah bisnis, karakter building yang pantang menyerah, semangat, saling menghargai adalah kunci dari kesuksesan kita. Contohnya dari artikel diatas. Dengan bermodalkan uang sebesar 550 Ribu bisa menghasilkan keuntungan sebesar 82 Triliyun. Kesuksesan itu bisa kita raih dengan cara pantang menyerah, belajar dari kegagalan, takut gagal boleh tapi harus ingat kegagalan adalah kunci dari kesuksesan kita. Jadi, jangan pernah menyerah dan belajarlah dari kegagalan kita.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar