Rabu, 23 Desember 2015

Nilai Tukar Rupiah Melemah Menjadi Penyebab Kemiskinan di Indonesia

Nilai Tukar Rupiah Melemah Menjadi Penyebab Kemiskinan di Indonesia

Seperti yang kita ketahui bahwa kita tinggal di negara yang masyarakatnya masih banyak yang mengalami kemiskinan. Ditambah lagi dengan melemahnya nilai tukar rupiah atau kurs. Akibat dari melemahnya kurs atau nilai tukar rpiah menimbulkan banyak dampak bagi masyarakat Indonesia.
Sekarang ini Indonesia memang sedang mengalami pelemahan terhadap kurs atau nilai tukar rupiah. Semakin hari dolar semakin naik nilainya terhadap rupiah. Seakan-akan rupiah tak ada nilainya, ditambah lagi susahnya mengais rezeki demi sesuap nasi. Sudah begitu bahan kebutuhan pokok seperti beras, cabai,ayam,daging harganya juga ikut naik. Bagaimana rakyat tak menjerit dengan keadaan ini ?. Mereka pasti sangat sulit mencukupi kebutuhan sehari-hari bahkan hingga menyekolahkan anak-anak mereka ?
Saya sering sekali melihat di daerah kampus, dijalan raya, bahkan di daerah lampu merah banyak anak-anak yang masih dibawah umur yang dibawa oleh orang tuanya untuk ikut mencari rezeki demi memenuhi kebutuhan hidup mereka. Anak-anak itu seharusnya tidak boleh diikut sertakan dalam mencari uang dengan cara meminta-minta atau menjadi pengemis, pengamen, dll sehingga mereka tidak bisa bersekolah.
Kenaikan  harga pokok akan berimbas kepada lapisan masyarakat menengah ke bawah dan juga ke penjualnya. Karena harganya mereka memilih bahan makanan lain yang harganya lebih murah. Sehingga pendapatan sang penjual pun berkurang, apalagi jika ada tengkulak di saat harga naik, tentu uang penjual akan terkuras habis untuk hal itu. Bukannya dapat untung tetapi malah buntung karena konsumen menghindari harga bahan pokok yang naik walaupun biasa dibelinya.
Tidak hanya itu akibat dari kurs atau nilai tukar rupiah melemah juga mengakibatkan banyak perusahaan-perusahaan yang harus tutup sehingga banyak juga para pekerja yang harus merelakan pekerjaan mereka alias di PHK. Banyaknya pekerja yang di PHK mengakibatkan tingkat pengangguran di Indonesia meningkat.  
Inilah alasan yang menyebabkan kurs dollar terhadap rupiah semakin naik :
1.      Meningkatnya perekonomian di Amerika Serikat
Kita sama-sama tau kalau sekarang perekonomian di Amerika serikat sudah membaik setelah mengalami krisis perekonomian dari tahun 2008. Dan untuk memulihkan ekonomi Amerika Serikat setelah krisis pada tahun 2008 membuat The Fed yang merupakan Bank Sentral Amerika berencana melakukan tapering off atau pengurang quantitative easing yang disebut juga dengan stimulus ekonomi. Rencana ini dikemukakan gubenur The Fed yaitu Ben Bernake pada Mei 2013 menjadikan langkah awal penguatan dolar terhadap keuangan global, sehingga suplai dolar menjadi berkurang.
Dampak sebaliknya diterima Indonesia yang merupakan negara berkembang, mudah terdepresiasi nilai mata uangnya karena pengaruh penguatan mata uang negara maju, khususnya Amerika Serikat. Nilai mata uang Indonesia memiliki karakteristik tersendiri, soft currency yang artinya sensitif sekali terhadap kondisi perekonomian internasional. Spekulasi pada pasar finansial, ketidakstabilan ekonomi maupun krisis finansial menyebabkan melemahnya nilai soft currency.
2.      Terus tertekan karena signal buruk dari The Fed
Saat The Fed merencanakan untuk memangkas pembelian obligasi di Mei 2013, Indeks harga saham gabungan atau IHSG serta nilai tukar rupiah berfluktuasi tajam. Berkenaan dengan hal tersebut, memunculkan kekhawatiran atas pemulihan ekonomi di Amerika Serikat, yang mungkin saja berdampak pada kembalinya modal dan mempengaruhi lalu lintas keuangan dunia.
3.      Lemahnya nilai mata uang melanda seluruh dunia
Karena pemulihan perekonomian di Amerika Serikat, bersamaan dengan pemangkasan stimulus yang dilakukan oleh The Fed, berdampak positif pada penguatan dolar terhadap mata uang dunia. Kalau dibandingkan dengan nilai mata uang negara lain, rupiah belum terlalu anjlok, tetapi tak juga dalam posisi yang aman. Posisinya berada di tengah-tengah mata uang negara lain, juga tak begitu menguntungkan.
Mata uang Malaysia, ringgitlah yang memimpin pelemahan nilai tukar terhadap mata uang dolar Amerika Serikat itu. Saat ini mengalami penurunan sekitar 16,79% kembali pada titik terendahya 17 tahun yang lalu ketik krisis keuangan Asia terjadi di tahun 1998. Dan masih banyak negara lain yang mengalami penurunan nilai mata uangnya terhadap dolar Amerika.
4.      Harga komoditas ekspor Indonesia harganya anjlok
Pelemahan mata uang yang terjadi di dunia terhadap  mata uang dolar, berefek pada menurunnya permintaan barang komoditas ekspor Indonesia, seperti minyak nabati, batubara, tekstil dan produk tekstil, barang logam tidak mulia, karet olahan, ataupun kayu olahan. Sehingga harganya pun menjadi anjlok di pasar dunia dan mempengaruhi neraca perdagangan hingga akhirnya menambah lemahnya nilai rupiah terhadap dollar.
5.      Kinerja ekspor semakin merosot
Karena penurunan permintaan barang komoditas ekspor Indonesia, menyebabkan merosotnyakinerja ekspor. Yang terjadi seharusnya adalah saat rupiah melemah, ekspor mestinya mengalami kenaikan. Tetapi, karena anjloknya harga dan permintaan barang komoditas, maka pengaruhnya pada neraca perdagangan sangatlah jelek dan hal ini mendorong semakin melemahnya nilai rupiah.
6.      Impor barang tinggi
Entah mengapa, padahal produk hasil dalam negeri tak kalah dengan produk olahan negara lain. Namun, banyak dari masyarakat lebih memilih produk luar negeri yang menurutnya lebih nampak mewah dan elegan. Bukan hanya itu saja, sejak 6 tahun belakangan ini Indonesia melakukan impor barang modal dan konsumsi naik drastis, pengaruhnya menekan neraca neraca perdagangan. Itulah juga faktor pendorong melemahnya rupiah sejak tahun 2013. Walaupun satu terakhir ini sudah terjadi penurunan impor barang, tetapi belum cukup signifikan dalam pelemahan nilai rupiah terhadap dollar.
7.      Tiga tahun terakhir neraca perdagangan terus merosot
Bagaimana tidak, setelah mengalami menurunnya perdagangan komoditas ekspor, pasti neraca perdagangan juga anjlok. Penurunan ini dapat diketahui dari data catatan bank Indonesia atas aktivitas impor ekspor dengan cara free on board dan dari kementrian perdagangan yang selalu melaporkan hasil aktivitas perdagangan menyeluruh.
8.      Bom waktu peninggalan dari pemimpin lama.
Lemahnya nilai tukar rupiah  telah terjadi beberapa tahun belakangan ini. Selain adanya faktor internal yang memicu pelemahan nilai rupiah, juga diakibatkan karena defisit transaksi berjalan mulai tahun 2012. Walaupun sudah berusaha sekuat tenaga, hingga saat ini pemerintah belum menemukan solusinya untuk untuk membalik defisit neraca berubah menjadi surplus.
9.      Sama dengan  Turki dan Brazil, yang juga rawan defisit.
Selain negara kita, Turki dan Brazil juga merupakan negara yang mengalami rawan akan defisit transaksi berjalan yang cukup tinggi. Sedangkan negara-negara yang mempunyai transaksi berjalan surplus, mata uangnya malah lebih terjaga.
10.  Bank Indonesia lebih hati-hati, meskipun Malaysia dan Rusia menguras devisa negaranya.
Penguatan nilai dolar Amerika menjadikan negara-negara yang kena dampaknya melakukan intervensi valas terhadap pasar domestik. Sementara bank sentral Rusia telah menguras devisa negaranya dengan membeli dolar untuk menyelamatkan rubel, maka pelemahannya dapat ditahan di 44,9% dalam 6 bulan terakhir ini. Tetapi berbeda yang dilakukan oleh Bank Indonesia yang malah menahan menggunakan devisa. Mungkin saja dengan membeli dolar belum tentu bisa menguatkan rupiah dalam waktu yang lama.
Dari dampak-dampak yang ditimbulkan akibat melemahnya nilai tukar rupiah/ kurs membuat pemerintah harus mengeluarkan kebijakan-kebijakan. Pemerintah tidak bekerja sendirian tapi juga dibantu oleh Bank Indonesia dalam membuat kebijakan tersebut. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah antara lain :
1.      Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi yang terdiri dari :
a.       Membuat pekerja yang di PHK mendapatkan pekerjaan kembali walaupun kebanyakan dipekerjakan di shift malam.
b.      Para pengusaha tekstil yang sebagian besar menjalankan industri 24 jam per hari bisa memaksimalkan tarif baru dengan mempertinggi produktivitas pada malam hari.
c.       Pemerintah akan mempercepat proyek strategis nasional dengan menghilangkan berbagai hambatan dan sumbatan dalam pelaksanaan dan penyelesaian proyek strategis nasional.
2.      BI menerbitkan kebijkan pengggunaan transaksi rupiah dalam negeri.

Dan menurut saya, solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara :
1.      Nilai mata uang harus ditekanagar tidak melonjak lebih tinggi. 
2.      BI juga harus lebih mengatur dan memperhatikan uang yang beredar. 
3.      Indonesia juga jangan terlalu sering membeli barang impor dari negara lain. Karena barang lokal tidak kalah bagusnya dengan barang impor.
4.    BI harus menstabilkan dan mempertahankan tingkat suku bunga. 
5.      Pemerintah dan BI harus bekerja sama dalam memperbaiki dulu neraca perdagangan yang merosot mungkin dengan memberikan keringanan pajak kepada Industri agar mendorong tingkat ekspor.






Sumber :

                                                                       



Nama   : Putri Astri Lenggo Geni
                                                                                                NPM   : 28214585
                                                                                                Kelas   : 2EB19